Kontrak berjangka berbasis indeks bitcoin (BTC) pertama di Argentina di mulai pada Kamis, 13 Juli 2023 mengimbuhkan investor saffronsspice.com yang memenuhi syarat paparan kripto bersama langkah yang diatur oleh otoritas lokal.
Dilansir berasal dari Yahoo Finance , Senin (17/7/2023), product ini didasarkan pada indeks bitcoin yang di dukung oleh Matba Rofex, bursa saham Argentina yang menerbitkan aturan kontrak dan wejangan perdagangan didalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis.
Pada April, Komisi Sekuritas Nasional (CNV) negara tersebut mengesahkan peluncuran kontrak tersebut, bersama alasan ingin mempromosikan pengembangan product baru dan inovatif oleh entitas yang diatur di pasar modal. Ini adalah product kripto pertama yang disetujui oleh CNV sejauh ini.
Matba Rofex mengimbuhkan pada awalnya, product tersebut hanya akan diperdagangkan oleh investor yang memenuhi syarat sebagaimana ditentukan oleh CNV, dan oleh sebab itu agen perantara akan bertanggung jawab untuk memverifikasi kriteria tersebut.
Di antara peringatan tentang product tersebut, Matba Rofex menyatakan harga aset kripto yang berfluktuasi mampu memicu kerugian finansial yang vital bagi pengguna, pas itu juga mengklarifikasi CNV tidak punyai kendali atas penyedia harga untuk indeks bitcoin.
Langkah Argentina di Kripto
Argentina menjadi salah satu negara yang punyai paparan besar didalam kripto. Salah satunya sebab inflasi konsisten melanda Argentina, warga negara ini berubah ke cryptocurrency sebagai tempat berlindung yang aman, melacak perlindungan berasal dari mata uang lokal mereka yang runtuh.
Warga Menuju Kripto
Argentina hadapi tingkat inflasi yang tinggi, memicu mata uang lokal mereka, peso dan lira, jatuh ke rekor terendah. Pada Maret 2023, tingkat inflasi tahunan Argentina melonjak sampai 104 persen.
Kontrol modal di Argentina tambah menghalangi masyarakat untuk menyita uang, mendorong mereka menuju cryptocurrency untuk stabilitas keuangan.
Stablecoin, layaknya USD Coin (USDC) dan Tether (USDT), yang merupakan token kripto yang dipatok satu banding satu bersama aset tradisional layaknya dolar AS atau emas, udah menjadi alternatif populer bagi orang Argentina yang melacak dolar yang langka.
Inflasi Meroket, Warga Argentina dan Turki Cari Perlindungan di Kripto
Sebelumnya, lantaran inflasi konsisten melanda Argentina dan Turki, warga negara ini berubah ke cryptocurrency sebagai tempat berlindung yang aman, melacak perlindungan berasal dari mata uang lokal mereka yang runtuh.
Dilansir berasal dari CryptoPolitan, Senin (8/5/2023), adopsi mata uang digital amat tinggi di ke dua negara, bersama Turki memimpin dunia bersama tingkat kepemilikan 27,1 persen, diikuti oleh Argentina sebesar 23,5 persen, secara vital lebih tinggi daripada tingkat kepemilikan kripto global yang diperkirakan sebesar 11,9 persen, menurut perusahaan riset GWI.
Kontrol Inflasi dan Modal Dorong Adopsi Kripto
Baik Argentina dan Turki hadapi tingkat inflasi yang tinggi, memicu mata uang lokal mereka, peso dan lira, jatuh ke rekor terendah. Pada Maret 2023, tingkat inflasi tahunan Turki meraih 50,51 persen, pas Argentina melonjak sampai 104 persen.
Kontrol modal di ke dua negara tambah menghalangi masyarakat untuk menyita uang, mendorong mereka menuju cryptocurrency untuk stabilitas keuangan.
Stablecoin, layaknya USD Coin (USDC) dan Tether (USDT), yang merupakan token kripto yang dipatok satu banding satu bersama aset tradisional layaknya dolar AS atau emas, udah menjadi alternatif populer bagi orang Argentina dan Turki yang melacak dolar yang langka.
Adopsi Kripto
Kepala ilmuwan riset di Tribal Credit, Ehab Zaghloul menyatakan orang melacak langkah untuk melaksanakan lindung nilai pada devaluasi mata uang bersama memegang aset yang dipatok ke mata uang yang lebih kuat layaknya dolar AS.
Adopsi Kripto dan Ketidakstabilan Politik Negara
Analis Kaiko Dessislava Aubert mencatat volume perdagangan untuk pasangan USDT-lira Turki meraih tertinggi bulanan pada pekan lalu, didorong oleh melemahnya mata uang Turki dan pemilihan presiden dan parlemen yang akan datang.
Analis K33 Research mengimbuhkan adopsi kripto umumnya cenderung lebih tinggi di negara-negara bersama pembatasan modal, ketidakstabilan keuangan, dan ketidakstabilan politik.
Meskipun Bitcoin meningkat 72 % th. ini, dan sempat meraih USD 30.000 atau setara Rp 440 juta (asumsi kurs Rp 14.674 pre dolar AS), tertinggi didalam 10 bulan, volume perdagangan total belum kembali ke level yang keluar musim panas selanjutnya sesudah serangkaian pemain kripto runtuh.
Bank Rusia Siapkan RUU yang Atur Kripto untuk Ekspor-Impor
Sebelumnya, Bank Rusia sedang mengerjakan RUU yang akan memperkenalkan “rezim hukum eksperimental” untuk cryptocurrency yang akan digunakan secara eksklusif didalam kesepakatan ekspor-impor.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala badan pengawas, Elvira Naiullina, pada Senin, 17 April 2023, menurut kantor berita Rusia TASS. “Meskipun begitu, perdagangan dan pembayaran kripto di didalam Rusia tetap akan dilarang,” kata Naiullinam dikutip berasal dari Yahoo Finance, Sabtu (22/4/2023).
Pemerintah negara itu juga sedang mengerjakan RUU yang akan membentuk badan nasional untuk melisensikan dan mengawasi platform mata uang kripto yang beroperasi di Rusia, tulis surat kabar lokal Vedomosti, mengutip bagian komite kebijakan ekonomi parlemen Rusia, Sergei Altukhov,. Altukhov mengimbuhkan kode pajak baru akan diperkenalkan untuk penambang sebagai bagian berasal dari aturan tersebut.
Berbicara bersama fraksi parlemen berasal dari partai politik “New People” pada Senin, Nabiullina menyatakan rencana bank sentral mencakup pembentukan organisasi khusus yang akan ditagih bersama menambang kripto dan memproses pembayaran untuk kesepakatan perdagangan lintas batas.
Belum mengetahui layaknya apa organisasi-organisasi ini. BitRiver, salah satu perusahaan pertambangan terbesar Rusia, di awalnya bermitra bersama perusahaan minyak Gazpromneft yang berafiliasi bersama negara.
Aset digital yang diterbitkan di didalam Rusia, sesuai bersama undang-undang setempat yang disahkan pada 2020, juga mampu digunakan untuk kesepakatan lintas batas yang setara bersama cryptocurrency terdesentralisasi global, tambah Nabiullina.
Bank Rusia dan Kementerian Keuangan negara tersebut di awalnya setuju Rusia tidak mampu jauhi pemakaian pembayaran kripto selama kondisi pas ini, mengacu pada sanksi internasional yang dikenakan pada negara tersebut untuk mengecualikannya berasal dari infrastruktur pembayaran global bertenaga dolar AS.
Tinggalkan Balasan