Melalui Gerakan Menuju Smart City
Kota/kabupaten sanggup memanfaatkan teknologi dan inovasi didalam mengoptimalisasi dan mempromosikan kota, termasuk lokasi-lokasi wisata. Bentuk pemberian ini direalisasikan Kemenkominfo melalui enam pilar kota pintar.
“Tahun ini, Kemenkominfo memfasilitasi pengembangan konsep induk kota pandai untuk area kira-kira ibu kota negara baru dan kawasan pariwisata prioritas nasional yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat dan Labuan Bajo,” jelasnya.
Terkait jumlah kota/kabupaten terpilih, Johnny menyebut, terdapat 70 kota dan kabupaten yang terlibat. Sebanyak 48 kota/kabupaten di antaranya menjalani proses bimbingan intensif selama lebih berasal dari empat bulan.
Sebelumnya, Kemenkominfo termasuk berhasil memfasilitasi 100 kota/kabupaten di 23 provinsi didalam menyusun konsep induk atau masterplan smart city.
Kendati demikian, Johnny memastikan bahwa Kemenkominfo secara rutin laksanakan evaluasi atas seluruh program yang sudah ditetapkan oleh kota/kabupaten. Hal itu mempunyai tujuan untuk memastikan bahwa seluruh konsep yang terbentuk sanggup dilaksanakanan bersama dengan baik.
Pembangunan Berbasis Smart City, Tantangan Kependudukan dan Pariwisata
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendorong penerapan dan pengembangan kota pandai di seluruh Indonesia melalui Gerakan Menuju Smart City. Pasalnya, pembangunan berbasis smart city yang diterapkan di kota/kabupaten sanggup menjadi jawaban bakal tantangan urbanisasi dan pariwisata di jaman digital. Hal berikut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate didalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang, Selasa (visit us).
Pada 2045, kata Johnny, urbanisasi diprediksi bakal menanjak sampai 82,37 persen. Semakin banyak masyarakat bakal tinggal di perkotaan. Pada jaman digital, kebutuhan internet berasal dari jumlah masyarakat berikut perlu dipenuhi.
Pada Januari 2021, penetrasi internet di Indonesia capai 73,7 persen. Sebanyak, 202,7 juta masyarakat sudah memanfaatkan internet. Pada 2045, kebutuhan atau utilisasi internet pun bakal terus meningkat dan hal berikut perlu diantisipasi.
“Untuk mengantisipasi arus digital ini pemerintah kota dan kabupaten perlu memanfaatkan teknologi. Termasuk teknologi Internet of Things (IoT) didalam memicu solusi cerdas dan optimalisasi sarana bagi masyarakat,” ujarnya.
Menkominfo termasuk menyebutkan di jaman depan, tepatnya 2025, penerapan IoT bakal terus meningkat secara global. Diperkirakan 41,6 miliar perangkat IoT bakal terpasang secara global. Di Indonesia, perangkat IoT yang terpasang bakal capai 678 perangkat bersama dengan kehadiran 5G.
“Pengembangan smart city menjadi berarti gara-gara tiap-tiap kota/kabupaten membutuhkan kiat pengembangan yang akomodatif. Gerakan Menuju Smart City menjadi salah satu upaya yang dikerjakan oleh kami bersama, yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo,” lanjutnya.
Pengembangan berbasis smart city, kata Menkominfo, termasuk menjadi cara transformasi digital yang dikerjakan oleh kota/kabupaten.
Sebagai informasi, Gerakan Menuju Smart City merupakan program tahunan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) sejak 2017.
Melalui gerakan tersebut, kota/kabupaten terpilih bakal dibimbing untuk menyusun konsep induk (masterplan) pembangunan kota berbasis inovasi dan teknologi (smart city).
Pada th. ini, Gerakan Menuju Smart City termasuk diperluas untuk menjangkau 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan ibu kota negara baru.
“Kunjungan turis mancanegara mengalami penurunan sebanyak 75 prosen di th. 2020. Sebanyak 12,91 juta pekerja mengalami penurunan jam kerja dan 939 ribu pekerja kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata,” ujarnya.
Integrasi teknologi bersama dengan sektor pariwisata, menurut Menkominfo sanggup menjadi pendorong resiliensi destinasi pariwisata berikut di tengah tantangan pandemi dan digitalisasi.
Pilar berikut adalah smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environment.